17.6.12

Surabaya cycling

Hi cyclist..dah lama ga update ini blog, mungkin karena saya keasyikan upload foto2 bersepeda di akun twitter dan instagram pribadi saya. Tapi tenang, foto2 yang saya ambil selama ini udah tersimpan di laptop saya, kayanya beberapa hari kedepan saya bakal sibuk share di blog ini.

Okay, posting kali ini saya ingin berbagi foto2 kegiatan bersepeda di kota kelahiran saya, Surabaya, yang saya dapat ketika bulan lalu saya pulang kampung kesana. Ya, sekarang saya memang sedang tidak tinggal lagi disana, maklum saya merupakan orang kantoran di Ibukota. Sedikit perbandingan saja bagaimana rasanya bersepeda di kedua kota itu, saya akan jawab Jakarta lebih keras! kenapa? yang pertama adalah perilaku motorist,mungkin karena jalur yang biasa saya tempuh merupakan jalan raya yang banyak banget dilalui motor, angkot, truk, dan mobil makanya saya bisa bilang begitu. Tapi sejauh saya melalui jalanan di Jakarta, dimana2 saya selalu menemui para motorist yang ugal2an, ga mau ngalah, ga sabaran, tukang klakson, tukang ngebut, apalagi? well, saya cukup maklum kenapa banyak pesepeda yang membenci perilaku motorist.
Bukannya saya membenci motorist, saya pun juga kadang masih menggunakan motor atau mobil di jakarta, tapi saya berusaha membawa kesantunan yang biasa dimiliki para pesepeda ketika mengendarai motor ataupun mobil, perilaku mengendarai sepeda yang sabar, ramah, saling berbagi, rendah hati, apalagi?

Pada sopir angkot pun begitu. Saya yakin hampir semua pengguna jalan membenci perilaku mengendara sopir angkot. Padahal saya pun sering naik angkot, ironis memang. Tapi itulah Indonesia, negara yang mempunyai tantangan bersepeda yang cukup berat. Tapi kita harus optimis! Suatu saat nanti, sepeda di Indonesia bukan hanya sekedar hobby, olahraga, maupun lifestyle. Tetapi menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari.
Di Surabaya sendiri bagaimana? Ga bisa dipungkiri, dari tahun ke tahun pertumbuhan kendaraan bermotor di kota-kota besar di Indonesia ini sangat pesat, Surabaya mungkin yang kedua setelah Jakarta. Sekarang motor dan mobil di Surabaya makin banyak,sarana transportasi massal yang mumpuni juga belom ada, masih mengandalkan angkot (di Surabaya dikenal sebagay Lyn (baca:len)) kayanya kalau kita biarin ini semua beberapa tahun ke depan bukan ga mungkin Surabaya macetnya menyamai Jakarta sekarang. Salah satu hal positif dari Surabaya adalah tertata rapinya infrastruktur jalur pedestarian dan taman kota, ga salah Surabaya berhasil mendapatkan Adipura Kencana 2 tahun berturut-turut.
Hampir sama seperti kota-kota di Indonesia lainnya, Becak masih menjadi andalan untuk mengangkut barang-barang dalam kapasitas besar.
Dan juga mengangkut penumpang.
Dan kawan.
Gambar diatas tampak seorang bapak yang sudah lanjut usia berusaha menuntun sepedanya, bukan dengan mengendarainya.
Beberapa pedagang banyak yang menggunakan sepeda (dalam bentuk sudah dimodifikasi) untuk berjualan keliling. Salah satu contoh diatas adalah pedagang kacang rebus.

Enjoy your ride. Bersambung...